Fushion Splicer : Apa Itu Fushion Splicer Dan Cara Kerjanya

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat di bidang informasi, memicu masyarakat untuk mendapatkan layanan internet dengan kecepatan dan performasi yang baik. Permintaan akan layanan internet berkecepatan tinggi ini membuat para pengembang jaringan mulai beralih ke teknologi fiber optik yang merupakan Salah satu teknologi internet paling populer saat ini.

Pengertian Fiber Optik

Fiber Optik adalah salah satu media transmisi nirkabel yang memanfaat kan serat kaca sebagai media transmisi data nya. Fiber optik dianggap mampu menjawab seluruh permintaan layanan internet berkecepatan tinggi. Jaringan ini, mampu membawa traffic berupa suara, video, dan data dengan kapasitas bandwith tinggi sesuai dengan apa yang dibutuhkan para konsumen residensial dan konsumen bisnis.

Cara Kerja Fiber Optik

Cara kerja fiber optik sendiri memanfaatkan sistem pantulan cahaya di dalam serat core. Pantulan cahaya ini tidak memantul keluar dari core fiber optik karena cahaya akan terus di pantulkan pada suatu serat kaca. Cahaya yang di pantulkan dalam serat optik berasal dari sinnyal informasi yang telah di convert menjadi sinyal cahanya oleh alat optik bernama OLT (Optical Line Terminal). Dalam pengoptimalkan kecepatan nya untuk menjangkau jarak yang jauh, transmisi fiber optik membutuhkan perangkat bernama repeater atau optical amplifier. Repeater atau Optical Amplifier adalah sebuat alat yang berfingsi untuk menguatkan sinyal saat pentransmisian data menggunakan fiber optik, Repeater berfungsi untuk menangani permasalahan attenuation loss pada fiber optic.

Mengenal Apa itu Fushion Splicing

Untuk menjakau daerah dengan jarak yang cukup jauh, perlu adanya suatu teknik penyambungan kabel fiber optic atau biasa dikenal dengan istilah fushion splicing. Selain menjangkau jarak yang jauh penyambungan fiber optik (fushion splicing) juga berfungsi menghubungkan kabel optik dengan beberapa perangkat seperti transmitter, receiver, splitter, coupler serta konektor. Ada beberap teknik yang sering digunakan dalam melakukan penggabungan kedua ujung fiber optik

Sambungan Permanent

teknik penyembungan kedua ujung fiber optik dimana hasil nya cenderung permanent dan tidak dapat dibongkar pasang. Contoh sambungan permanent fiber optik yaitu sambungan menggunakan fushion splicer

Sambungan Semi Permanent

teknik penggabungan ujung fiber optik dengan menggunakan suatu alat yang memiliki nilai indeks bias yang sama. Jenis sambungan ini biasanya tidak membuatuhkan catu daya (listrik) sehingga lebih hemat daya dan dalat di bingkar pasang. Sedangakan kerugiannya adamah loss nya yang relatif tinggi. Contoh dari sambungan semi permanen biasanya menggunakan alat mechanical splicer.

Sambungan Tidak Permanent

teknik penggabungan kedua ujung fiber optik yang dapat di bongkar pasang. Contih dari sambungan tidak permanen ini adalah menggunakan konektor fiber optik.

Fushion Splicer adalah Alat Penyambung Fiber Optik

fushion splicing umumnya menggunakan sebuah alat bernama fushion splicer. Fushion splicer adalah suatu alat yang digunakan untuk menyambungkan kedua ujung core fiber optik. Cara kerja fushion splicer memanfaatkan metode peleburan dalam penyambungan nya. Peleburan ini terjadi akubat adanya panas dari laser yang ada di dalam alat Fushion Splicer. Panas yang dihasilkan dari laser ini mampu meleburkan serta menyambungkan kedua ujunh kabel fiber optik. Umumnya hasil sambungan yang menggunakan fushion sliper memiliki nilai redaman yang relatif kecil yaitu di angka (kurang dari 0,03 dB) sehingga teknik sambungan menggunakan fushion splicer merupakan yang paling banyak digunakan husus nya didalam beberapa Teknologi FFTX Fiber Optik..

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Fushion Splicing

Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui saat melakukan fushion splicing, yaitu :

1. Stripping yaitu proses Pengupasan kabel fiber optik hingga menyisakan bagian core optik menggunakan alat bernama stripper. cara nya dengan memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan.
2. Setelah terkupas lakukan proses bernama cleaning yaitu proses menbersihkan core optik dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol
3. Lalu lakukan proses cleaving yaitu memasukkan core optik ke dalam pemotong core bernama cleaver dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong.
4. Sebelum dilakukan penyambungan masukkan plastik khusus berbentuk silinder (protection sleave) untuk melindungi bagian core saat penyambungan
5. Setelah itu kita masukkan ke dalam fushion splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
6. Kemudian tekan tombol start maka secara otoomatus splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik silinder (protection sleave) khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian heater dari fushion splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarka bunyi lalu keluarkan.

Penulis : Meilina Eka Ayuningtyas

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Direktorat Pusat Teknologi Informasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca